27 September 2008

Sinergikan Kerja Lahir Dan Batin

Dalam hidup ini, ada banyak kebutuhan yang harus dipenuhi dan ada banyak keperluan yang harus dicukupi. Untuk itu, bekerja memeras keringat dan membanting tulang adalah solusinya. Tetapi jika dipahami secara harfiah, sebenarnya kebutuhan dibagi menjadi dua, yakni kebutuhan yang bersifat lahiriah atau materi dan kebutuhan yang bersifat batiniah (rohani). Kalau hanya bekerja keras membanting tulang, memeras keringat, dan otak saja, semua kebutuhan kita belum terpenuhi. Justru malah membuat kita terperangkap dengan peliknya dunia, terjerat riak-riak materialistik sehingga lupa akan nilai-nilai spiritual. Dalam hidup ini, tidak sedikit manusia yang disibukkan urusan kerja, tetapi lupa berdoa, lupa beristighfar (memohon ampunan Allah), lupa berbakti kepada kedua orang tuanya (memperhatikan hak-hak kedua orangtuanya), tidak pernah berniat menunaikan ibadah haji ataupun umrah, dan lupa akan ketaatan serta kedekatan kepada Allah lainnya yang bermuarakan pada nilai-nilai iman dan taqwa. Seperti yang diungkapkan Rasulullah Saw bahwa kekayaan yang sesungguhnya adalah kaya batin. Kaya materi tanpa diiringi kaya jiwa hanya akan menjerumuskan si kaya ke jurang kehancuran baik dalam kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat.
Lalu bagaimana agar kita bisa kaya secara lahir dan kaya secara batin (kebahagiaan)? Said Abd. Al ‘Azhim dalam bukunya yang berjudul ”Rahasia Kekayaan Tertinggi” memberikan beberapa kiat bijak membuat rezeki Allah terbuka lebar dan kunci pembuka pintu rezeki-rezeki Allah di dunia ini, sampai petunjuk jalan meraih kebahagiaan hakikai di akhirat, sebagaimana yang disunnahkan nabi-Nya ataupun pesan dari Al-Qur’an hingga melapangkan jalan kita menjadi manusia kaya baik secara materi maupun jiwa. Buku ini di bagi menjadi dua bagian, di bagian pertama penulis memandu kita dengan sebelas rahasia agar berbahagia melalui kekayaan harta yang cara mendapatkan dan mengelola kekayaan harta sesuai dengan petunjuk-petunjuk Allah dan pada bagian kedua, penulis mengungkap tiga belas rahasia mendapatkan kebahagian melalui pencapaian kekayaan jiwa.
Pangkal dari semua uraian itu, kita sebagai seorang insan harus taqwallah (memiliki rasa takut kepada Allah) yang terwujud dalam pelaksanaan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Taqwa adalah magma roh segenap kebaikan, baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat. Taqwa adalah tiang pancang kaya lahir, kunci utama pembuka pintu rezeki-rezeki Allah di dunia ini. Allah Swt, menyuruh kita bertaqwa sebatas yang kita mampu sebagaimana firman-Nya. ”Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu’ (Q.S. At Taghabun, 64 : 16)
Saudaraku, ada banyak jalan yang bisa membawa kita sampai kepada puncak kekayaan materi di alam ini. Namun berkah harta yang kita miliki akan lenyap ketika perilaku kufur dan inkar merasuk dalam diri. Perilaku ini merupakan penghancur rezeki yang telah dikaruniakan. Oleh karena itu, tinggalkan dan jauhkan segala bentuk tindak kemaksiatan. Hanya dengan cara itulah kita bisa menjaga rezeki Allah yang dikaruniakan kepada kita, bahkan akan melapangkan jalan rezeki-rezeki-Nya yang lain untuk diri kita. Itu elemen dasar yang menjadi sebab utama kelapangan rezeki dan karunia Allah. Semua sebab tersebut berbanding lurus dengan semua profesi pekerjaan yang ditekuni setiap manusia di alam ini.
Oleh karena itu, setiap insan harus bersikap sinergis antara kerja lahir dan batin, antara menjaga etika profesionalisme dan doa, menyelaraskan ucapan dan tindakan, dan mewaspadai perilaku diri. Sebab, meraih kekayaan lahiriah dan batiniah bukan semata-mata kerja keras membanting tulang, memeras otak, dan keringat untuk mengumpulan materi sebanyak mungkin. Hal demikian tetap harus diupayakan dengan tetap mempertahankan nilai-nilai rohani dan religi. Mempertahankan nilai-nilai akidah dan moral agama adalah mutlak dibutuhkan jika ingin kaya lahir dan materi. Bekerjalah seoptimal mungkin, tetapi gantungkan hati kita kepada Allah agar kita menjadi manusia yang sukses dunia akhirat. (mas)

Judul : Rahasia Kekayaan Tertinggi
Penulis : Said Abd. Al ‘Azhim
Penerbit : Arkanleema Publishing
Tahun : 2008
Tebal : 306 Halaman
ISBN : 978-602-8096-97-3

Tidak ada komentar: